SEJARAH BERDIRINYA GEREJA GEKISIA PANGKALAN BARU BANGKA BELITUNG DAN GEKISIA PADA UMUMNYA

GEREJA KRISTEN INJILI di INDONESIA (GEKISIA)
The Evangelical Christian Church in Indonesia
JEMAAT POS PI PANGKALAN BARU - BANGKA
TERDAFTAR PADA DEPAG RI NO. 68 TAHUN 1987 ANGGOTA PGI
Jl.Koba Km.10 No 58 RT. 005/001 Desa Jeruk, Kec. Pangkalan Baru, Kab. Bangka Tengah, Prov. Kep. Bangka Belitung

SEJARAH BERDIRINYA GEREJA GEKISIA PANGKALAN BARU BANGKA BELITUNG DAN GEKISIA PADA UMUMNYA

SEJARAH GEREJA GEKISIA PANGKALAN BARU

Dalam tulisan ini saya akan menjelaskan bagaimana sejarah berdirinya gereja Gekisia Pangkalan baru – Bangka seditael mungkin.

Penulis

Pertama-tama perkenalkan saya Ev. Liberman Halawa S.Th sebagai penulis dan juga sekaligus pelaksana lapangan berdirinya gereja Gekisia Pangkalan Baru – Bangka.

Dalam bagian ini saya akan menjelaskan kenapa saya sampai di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan melayani di Gereja Gekisia, bermula sewaktu kuliah masuk semester V, saya diutus atau ditugaskan oleh lembaga sokolah STTAB (Sekolah Tinggi Teologia Arastamar Bengulu) yaitu melayani di gereja Gekisia Kaur – Pos PI Talang Jawa, dalam hal pelayanan praktek satu tahun di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. 

Setelah selesai praktek satu tahun maka saya pulang ke kampus untuk melanjutkan dan sekaligus menyelesaikan study saya selama satu tahun lagi, guna meraih atau menyelesaikan sarjana teologi saya. Setelah saya menyelesaikan study saya dengan baik di kampus maka saya dianugerahkan gelar S.Th, dengan masa perjuangan empat tahun setengah.

Maka selanjutnya setelah selesai study, saya segera akan terjun kelapangan untuk melayani, dan pada saat saya masih kuliah saya mengikuti program sekolah ialah ikatan dinas, ikatan dinas artinya adalah setelah kita tamat dari sekolah maka kita harus wajib mengabdi disekolah selama dua tahun. Maka sekolah mengutus atau menempatkan saya di gereja Gekisia kota Bengkulu dengan masa pelayanan selama dua tahun, terhitung sejak tanggal 10 Februari 2019 - 10 Februari 2021.

Pelayanan Misi

Setelah saya masuk di gereja Gekisia kota Bengkulu, maka saya diarahkan ke lembaga badan misi Gekisia kota Bengkulu, dan setelah itu badan misi Gekisia kota mengarahkan saya untuk pelayanan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan mengeluarkan surat tugas yang terhitung dari 10 februari 2019 - 10 februari 2021.

Sampai di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Setelah selesai semua dirundingkan Gekisia kota Bengkulu, maka saya diberangkatkan ke Pulau Bangka, pada saat itu saya bersama rombongan badan misi, ada Bpk. Vik. Manase Gulo, ada Bpk. Pdt. Maruli Panggabean, Ada Ev. Horas Simanjuntak, ada Bpk. Pnt, Bosman Sidebang, ada Bpk. Pnt. Piin Luther, mereka mengantarkan saya sampai ke Pulau Bangka.

Proses Berdirinya Gereja Gekisia Pangkalan Baru

Setelah saya sampai di Kepulaun Bangka Belitung, saya ditempatkan langsung di rumah atau dikediaman keluarga Bapak Simanungkalit/Ibu Mona Tiorida Saragih, Ibu Mona ini adalah anak dari Bapak Djatuahman Saragih yang pernah menjadi ketua badan misi di Gereja Gekisia kota Bengkulu, lalu digantikan dengan Pak Amin sampai sekarang tanggal 26 maret 2022.  

Saya pada saat itu tinggal bersama di rumah atau di kediaman Ibu Mona selama -+ satu bulan lamanya, berhubung pelayanan saya bagian misi maka saya harus pergi kesana kemari memberitakan Injil, menjangkau jiwa-jiwa yang belum percaya dengan Tuhan Yesus,  sambil adaptasi, melihat-lihat keadaan atau setuasi Bangka dan sekaligus menghapal jalan, kerena pengalaman pertama berada di Pulau Bangka.

Berdirinya Gereja Gekisia Pangkalan Baru

Setelah -+ satu bulan saya di rumah Ibu Mona, bulan maret tahun 2019 saya pindah di salah satu kontrakan yang beralamat: Jl. Green Babel, Dusun Kayu Ara, Rt. 07 Rw. 02, Desa Jeruk, Kec. Pangkalan Baru, Kab. Bangka Tengan, Prov. Bangka Belitung.  

Dikontrakan yang saya tempati saat itu bertempatan disamping saya tinggal ada satu keluarga orang Kristen yang bernama Bapak Harlem Simanjuntak, Ibu Timarni Nainggolan dan anak mereka Rocky Wahyu Simanjuntak. Keadaan Ibu Marni saat itu sudah lama menderita sakit insomnia, susah tidur, dan itu sangat mengganggu sekali kesehatan Ibu Marni, karena penyakit yang dialaminya atau dideritanya, menurut cerita Ibu Marni sudah berobat kesana - kemari tetapi belum ada perubahan atau susah untuk sembuh.Dengan keadaan yang demikian, saya sebagai hamba Tuhan hadir dikeluarga mereka, dengan beberapa kali dalam satu minggu saya kunjungi untuk memberikan semangat, mendoakan, dan membagikan ayat-ayat firman Tuhan untuk Ibu Marni dan keluarga.
    
Melalui ajakan semangat, doa, dan ayat-ayat firman Tuhan yang saya bagikan kepada Ibu Marni dan keluarga, sembari minum obat yang ada, perlahan-lahan mengalami perubahan, Ibu Marni semakin semangat, dan sehat (sembuh), dan Ibu Marni menyadari itu adalah pertolongan Tuhan atau campur tangan Tuhan.

Dengan perubahan yang dialami oleh Ibu Marni, mereka membutuhkan yang mengajarin mereka firman Tuhan, mendoakan mereka, dan memberikan mereka semangat secara terus menerus, maka saya mengajak mereka satu keluarga untuk mengadakan persekutuan doa yang akan dilaksanakan satu kali dalam seminggu, dan mereka sangat senang dan antusias dengan kegiatan ini yaitu persekutan doa biasa saya sebut KOMSEL.

Dimana juga beberapa minggu kemudian bertambah jumlah kami dalam persekutuan doa ini, dimana hadirnya satu keluarga dari Bapak Cristouven Newmen Nainggolang dengan jumlah mereka empat jiwa, kami semakin semangat untuk belajar firman Tuhan bersama, mendoakan satu sama lain, dan menguatkan satu sama lain.
Persekutuan doa ini dimulai bulan april 2019 dikontrakan yang saya tempati di Jl. Green Babel, Dusun Kayu Ara, Rt. 07 Rw. 02, Desa Jeruk, Kec. Pangkalan Baru, Kab. Bangka Tengan, Prov. Bangka Belitung. Persekutuan doa ini terus berjalan sampi awal tahun 2021, itu artinya persekutuan doa ini berjalan -+ selama dua tahun lamanya, dan bertambahnya juga teman-teman yang lain yang ikut gabung dengan kita dalam persekutuan doa ini/KOMSEL.

Melihat semangat ini kita mulai buka ibadah minggu perdana adalah tanggal 16 mei 2021 dengan jumlah jiwa yang hadir saat itu adalah 14 orang, di ruko yang beralamat: Jl. Koba Km.10 RT.005/001 No. 38 Desa Jeruk, Kec. Pangkalan Baru, Kab. Bangka Tengah, Pov. Kep Bangka Belitunng. Dan atas pertolongan Tuhan sampai hari ini masih Tuhan terus pelihara dan sampai seterusnya, Amin.

Untuk menjaga keamanan dan legalitas gereja Gekisia ini, maka kita mengurus surat domisili gereja, dan terlebih dahulu melaporkan kepada RT, Kades setempat, dan sekaligus melaporkan kepada Bimas Kristen Babel. Dan puji Tuhan pada tanggal 04 november 2021 telah diberikan atau dikeluarkan surat keterangan domisili gereja oleh kades setempat, dan pada tanggal 08 november 2021 telah dikeluarkan surat keterangan terdaftar dipembimas Kristen Babel.

Sejarah Gekisia

Gereja Kristen Injili di Indonesia (GEKISIA), semula bernama Gereja Kristen Injili di Sumatera Bagian Selatan disingkat GEKESUS, yang pertama-tama didirikan di dusun Suka Negri, marga Anak Dusun Tinggi, Manna, Bengkulu Selatan pada tanggal 16 Agustus 1964 dan diresmikan sebagai sinode dalam sidangnya yang pertama tanggal 25 s.d 17 Januari 1974 di Bengkulu.
            
Gereja Kristen Injili di Indonesia adalah Gereja Protestan yang missioner (Matius 28:19-20), dan menganut system Presbiterial Sinodal.  GEKISIA berdasarkan Firman Tuhan dari 1 Korintus 3:11 berbunyi: “Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.”
            
GEKISIA adalah persekutuan orang-orang percaya yang mengakui Allah Tritunggal dan Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat, dan merupakan suatu Badan Ilahi yang terdiri dari Jemaat-jemaat yang mampu melaksanakan Tri Kemandirian Gereja, yaitu : Mengurus diri sendiri, Membiayai diri sendiri, dan mengembangkan diri sendiri sesuai dengan Firman Tuhan.  GEKISIA terpangil untuk bersekutu, melayani dan bersaksi.  

Kesimpulan

Demikian saya membuat atau menulis sebenar-benarnya sejarah awal berdirinya gereja Gekisia Pangkalan Baru. Saya percaya dan beriman kepada Allah Tritunggal bahwa gereja ini kedepan akan menjadi wadah yang baik, memancarkan kasih Kristus, menjadi garam, menjadi terang dan akan membawa kepada Kristus setiap orang yang belum mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Matius 16:18  Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

0 Response to "SEJARAH BERDIRINYA GEREJA GEKISIA PANGKALAN BARU BANGKA BELITUNG DAN GEKISIA PADA UMUMNYA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel