KHOTBAH KELUARGA YANG HIDUP TAKUT AKAN TUHAN ULANGAN 6:5-9
Berbicara tentang Keluarga
Stephen Tong “Keluarga Bahagia” Hal 82
Kalau keluarga tidak beres, tidak mungkin yang lain beres dan pasti belum mencapai kebahagiaan yang sungguh-sungguh.
Tahun
1965 PBB melakukan suatu konfrensi yang menyelidiki mengapa begitu
banyak remaja yang nakal. Mereka mengambil keluarga Tionghoa dan
keluarga orang Amerika menjadi contoh.
Keluarga Tionghoa mementingkan keutuhan keluarga, sehingga lebih sedikit menghasilkan remaja yang nakal.
Tetapi keluarga Amerika berbeda,
Amerika
kurang memperhatikan keutuhan keluarga, sehingga banyak terjadi
perceraian, akibatnya banyak menimbulkan masalah pada anak-anak sehingga
anak-anak menjadi nakal.
Apa ciri-ciri keluarga yang takut akan Tuhan ?
1. Ayat 5
• Mereka mengasihi Tuhan dengan segenap hati.
• Mereka mengasihi Tuhan dengan segenap jiwa.
• Mereka mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan.
Artinya:
Pengenalan
akan Allah bukan hanya sekedar tahu tentang Allah, tetapi
sungguh-sunguh kita merasakan hadirat-Nya, merasakan penyertaan-Nya.
Maka pengenalan akan Allah yang benar, akan mengantarkan kita:
Mengasihi Allah dengan sepenuh hati kita karena kita tau bahwa Allah lebih dahulu mengasihi.
Pengenalan akan Allah yang benar, kita melakukan kasih yang tulus tanpa ada kepura-puraan.
Pengenalan
akan Allah yang sungguh-sungguh kita mengasihi Allah dengan segenap
hati kita, segenap jiwa, segenap kekuatan kita, kita akan melakukanya.
Karena kita tau hubungan kita dengan Allah bagaikan ayah dengan anak-anaknya atau bagaikan anak-anak dengan ayahnya.
Tetapi sebaliknya mereka yang hanya sekedar tahu tentang Allah, tidak merasakan hadirat Tuhan, tidak mengenal sungguh-sunguh.
• Mereka akan menjadi orang Kristen yang lemah
• Mereka akan menjadi orang Kristen seperti kapal selam, (sesekali muncul dipermukaan)
• Mereka akan menjadi orang Kristen sebatas hujan, (kalau ada hujan sudah tidak lagi datang gereja).
•
Mereka akan menjadi orang Kristen sebatas masalah. (kalau ada masalah
dalam gereja/dalam keluarga sudah tidak lagi datang ke Gereja)
• Mereka akan menjadi orang Kristen yang rapuh, lemah karena fondasi mereka sungguh tidak kokoh di dalam Tuhan.
Kesimpulan sementara:
Maka
dengan demikian saya percaya bahwa kita akan menjadi orang Kristen yang
tangguh, mengasihi Tuhan dengan segenap hati, mengasihi Tuhan dengan
segenap jiwa, mengasihi Tuhan dengan segenap kekuatan.
Apa ciri-ciri keluarga yang takut akan Tuhan ?
2. Mereka akan mengajarkan firman Tuhan kepada anak-anak mereka secara berulang-ulang (Ayat 7)
• Saat berada di rumah
• Saat berada dalam perjalanan
• Saat sedang berbaring
• Saat bangun tidur
Artinya:
Orang
pertama kali yang mengajarkan pendidikan agama terhadap anak-anak
adalah kedua orangtuanya, dan perannya 85% dan 15% disekolah, gereja,
pengalaman sendiri, dll...
Matthew Henry Hal 607
Sering-seringlah
katakan Firman kepada mereka, cobalah segala cara untuk menanamkannya
ke dalam pikiran mereka, dan membuatnya menembus ke dalam hati mereka.
Sama seperti ketika mengasah pisau, pisau itu pertama diasah pada satu
sisi dan kemudian pada sisi lain.
• Keluarga yang sukses adalah keluarga yang mampu membawa semua anggota keluarga takut akan Tuhan dan menjauhi dosa.
• Keluarga yang sukses adalah mampu mendidik anak-anaknya hidup takut akan Tuhan.
•
Keluarga yang sukses adalah keluarga yang mampu menerapkan kasih dan
keadilan bagi keluarga dan anak-anak hidup seturut kehendak Tuhan.
Sebaliknya keluarga yang gagal secara spritual rohani:
Keluarga
yang tidak mampu mengarahkan keluarganya untuk hidup saleh/suci di
hadapan Tuhan. (Walau pun sukses secara duniawi + sementara).
Keluarga yang tidak menjadikan Firman Tuhan dasar hidup mereka, (Menurut pandangan sendiri)
Keluarga yang hidup jauh dihadapan Tuhan, tidak ada ke-intiman dengan Tuhan. (Hampa, tidak merasakan hadirat Tuhan).
Kesimpulan sementara:
Maka
dengan demikian marilah kita jadi keluarga yang belajar sebisa mungkin,
untuk mengajarkan firman Tuhan secara intens, terus-menerus, sehingga
keluarga dan generasi kita, mereka menjadi orang-orang yang diberkati
dan hidup takut akan Tuhan.
Apa ciri-ciri keluarga yang takut akan Tuhan ?
3. Firman Tuhan diikatkan sebagai tanda pada tangan dan menjadi lambang di dahi dan menuliskan pada tiang rumah. (ayat 8-9)
Tafsiran:
Pada saat itu Hukum Taurat atau salinan firman Tuhan terbatas dari salinan perkamen.
Jadi
ditetapkan secara bijak dan saleh bagian hal-hal penting dari hukum
Taurat / firman Tuhan itu ditulliskan di dinding rumah, di pintu rumah,
di tiang-tiang rumah.
Tujuannya adalah:
• Supaya setiap jemaat Tuhan tahu dan mengenal firman Tuhan.
• Supaya setiap jemaat Tuhan mereka dapat mengingat firman Tuhan.
• Supaya setiap jemaat Tuhan dapat mendekatkan diri kepada Allah yang sembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub.
• Supaya setiap jemaat Tuhan dapat menahan diri dan tidak jatuh dalam berbagai macam dosa.
• Supaya setiap jemaat Tuhan tahu apa yang Tuhan mau dan yang Tuhan tidak suka dari setiap sikap manusia. Dll..
Amsal 7:1-3 menjelasakan:
1 Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu.
2 Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.
3 Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.
Kesimpulan:
Orang
Kristen yang baik, taat dan takut akan Tuhan akan menjadikan firman
Tuhan sebagai landasan hidupnya bukan berdasarkan pengertiannya sendiri.
Orang
Kristen yang baik, taat dan takut akan Tuhan menjadikan firman Tuhan
sebagai pegangan utama seluruh anggota keluarganya, bukan bersarkan
harta, jabatan yang dimilikinya.
Stephen Tong, “Takhta Kristus dalam Keluarga” Hal 91
Kunci
keluarga bahagia adanya sumai dan Istri yang takut akan Tuhan,
sehati-sepikir dan sependat di rumah, istri menghormati suami dan suami
mencintai istri.
0 Response to "KHOTBAH KELUARGA YANG HIDUP TAKUT AKAN TUHAN ULANGAN 6:5-9"
Post a Comment