KHOTBAH KESENGSARAAN YESUS MATIUS 27:27-51
Pada hari ini kita akan belajar, merenungkan bagaimana kesengsarang Yesus sebelum Dia mati dan disalibkan di atas kayu salib. Kita akan melihat bagaimana Yesus harus menderita, harus sengsara dan diolok- olok oleh karena kasih-Nya yang begitu besar bagi saya dan juga untuk Bapak/ibu sekalian.
Kesengsaraan Yesus dalam teks yang telah kita baca yang dilakukan oleh para serdadu/tentara Kerajaan Romawi saat itu ialah:
1. Mereka menanggalkan pakaian Yesus dan menggenakan jubah ungu kepada-Nya. (ayat 28)
2. Mereka mengayam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. (Ayat 29a)
3. Mereka memberikan dia sebatang buluh ditangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olok Yesus, katanya: salam, hai raja orang Yahudi. (Ayat 29b) (Poto)
4. Mereka meludahi-Nya dan mengambil buluh itu dan memukulkannya ke kepala-Nya. Sesudah diolok-olok mereka menukar jubah-Nya dan kemudian mereka membawa Yesus keluar untuk disalibkan. (Ayat 30-31) (Poto)
Dalam bagian ini, orang-orang yang menyalibkan Yesus dalam kesengsaraan-Nya adalah dilakukan atau dikerjakan oleh:
• Orang-orang yang berbaju agama
• Orang-orang yang mengerti hukum agama
• Orang-orang yang paham tentang hukum Tuhan dan memiliki hukum Taurat (Mat 26:57, 27:1)
• Orang-oran yang bersorak-sorak “Hosiana - hosiana, salibkan Dia - salibkan Dia”
• Para Tentara yang mengerti hukum dan atauran (Mat 27:27)
• Imam-imam kepala (Mat 26:27,57)
• Tua-tua bangsa Yahudi (Mat 26:27)
• Orang-orang yang marahan kepada Yesus, karena bagi mereka Yesus yang hadir ditengah-tengah mereka sangat mengecewakan, tidak melepaskan mereka dari penidasan, dari kemiskinan, dari segala persoalan dan kesulitan, tidak memberikan bagi mereka kejayaan, kemakmuran, tetapi mereka lupa bahwa melalui Yesuslah mereka akan memperoleh kehidupan kekal.
Namun demikian dalam kesengsaraan Yesus yang dijalani-Nya tergenapilah nubuatan Nabi Yesaya 53:3-4, yang sudah ditulis -+ 1000 tahun yang lalu yang menjelaskan demikian:
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakankepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. (Yes 53:4-5)
Artinya:
• Kesengsarang Yesus menunjukkan ketetapan Allah Bapa, untuk menyatakan kasihnya bagi umat manusia yang telah yang putus atau rusak oleh karena dosa.
• Kesengsaraan Yesus, menyerahkan diri-Nya sebagai korban untuk membayar upah dosa, menyerahkan hidup-Nya bagi para pelanggar hukum, dengan demikian meredakan murka Allah.
Gerald Bray
Yeusus datang untuk menanggukan dosa-dosa kita pada diri-Nya dan menghapuskan dosa-dosa dengan korban darah-Nya. Kita tidak harus takut akan murka Allah Bapa ketika Ia datang untuk menghakimi kita, karena dosa-dosa kita telah dibayar oleh anak-Nya yang adalah pengantara dan memohon bagi kita agar diampuni.
Apa yang perlu kita maknai dari kesengsaraan Yesus?
1. Menyadari bahwa tanpa kehadiran Yesus dalam hidup kita akan menjadi sia-sia, karena kita akan mati dalam kebinasaan oleh karena dosa.
2. Memimpin kita untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan dalam segala aspek, yaitu sebagai bentuk rasa syukur kita, atas beralihnya murka Allah Bapa kepada Kristus, yang seharusnya dilimpahkan kepada kita.
3. Mendorong kita untuk menyatakan kabar baik kepada dunia ini, bahwa tanpa Kristus semua akan mejadi sia-sia dan semua akan mati dalam kebinasaan.
4. Menyadarkan kita bahwa harus memikul salib-Nya dari segala bentuk kesengsaraan, untuk membuktikan bahwa kita mengasihi dan cintai Tuhan.
5. Menyadarkan kita untuk berkomitmen menyelesaikan dengan baik segala bentuk perjuangan iman, segala bentuk pengorbanan iman, untuk meraih mahkota kehidupan kekal.
Matthew Henry
Barabas, si penjahat besar itu, justru dilepaskan. Jika saja dia tidak dijadikan sebagai saingan Kristus untuk dipilih oleh orang-orang, besar kemungkinan dia telah mati akibat kejahatan yang telah dilakukannya, tetapi kejadian itu dapat meoloskan dirinya dari hukuman mati. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus dihukum demi sebuah tujuan, yaitu supaya orang-orang berdosa dapat dipulihkan dan dibebaskan.
Amin, Tuhan Yesus memberkati firman-Nya untuk kita semua.
0 Response to "KHOTBAH KESENGSARAAN YESUS MATIUS 27:27-51"
Post a Comment